Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membandingkan perbedaan pepaya hasil budidaya secara organik dan konvensional. Berikut rangkuman hasil penelitian dengan data rinci:
- Produksi dan Kualitas Buah Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Brawijaya menunjukkan bahwa produksi buah pepaya organik lebih rendah daripada konvensional, yaitu sekitar 20% (27,89 kg/pohon vs 34,79 kg/pohon). Namun, buah pepaya organik memiliki kualitas yang lebih baik dalam hal rasa, aroma, dan ketahanan buah terhadap ceceran jamur. Hasil penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa pepaya organik memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi daripada konvensional.
- Pemupukan dan Penggunaan Pestisida Penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor menunjukkan bahwa pemupukan pada budidaya pepaya organik menggunakan bahan organik seperti pupuk kandang dan kompos, sedangkan pepaya konvensional menggunakan pupuk buatan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan pestisida dalam budidaya pepaya organik lebih rendah dibandingkan dengan konvensional.
- Biaya Produksi dan Harga Jual Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Kristen Maranatha menunjukkan bahwa biaya produksi pada budidaya pepaya organik lebih tinggi daripada konvensional, yaitu sekitar 29,8%. Namun, harga jual pepaya organik cenderung lebih tinggi, yaitu sekitar 24,5% dari harga jual pepaya konvensional.
- Dampak Lingkungan Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Jember menunjukkan bahwa budidaya pepaya organik lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan konvensional. Hal ini disebabkan karena praktek budidaya organik menggunakan bahan-bahan organik, seperti pupuk kandang dan kompos, dan pestisida alami yang tidak merusak lingkungan.
Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pepaya hasil budidaya secara organik memiliki kualitas dan kandungan gizi yang lebih baik, serta lebih ramah lingkungan. Namun, produksi buah pepaya organik lebih rendah dan biaya produksi lebih tinggi daripada konvensional.
Leave a Reply